Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Skild AI Luncurkan Skild Brain: Otak Umum untuk Segala Jenis Robot

Skild AI resmi meluncurkan Skild Brain, sebuah sistem otak umum revolusioner yang dirancang untuk digunakan pada berbagai jenis robot.

 

31 Juli 2025 – Dunia robotika memasuki babak baru dengan hadirnya Skild Brain, sebuah model AI umum yang dirancang untuk mengendalikan berbagai jenis robot di berbagai lingkungan dan fungsi. Teknologi revolusioner ini dikembangkan oleh Skild AI, sebuah startup ambisius yang didukung oleh raksasa seperti Amazon dan SoftBank.

Skild Brain menjadi solusi atas salah satu tantangan terbesar dalam dunia robotika: fragmentasi kecerdasan buatan. Selama ini, setiap robot cenderung memiliki sistem kontrol tersendiri, spesifik untuk tugas dan lingkungannya. Namun, Skild Brain menawarkan satu model AI yang mampu menangani beragam jenis robot dan skenario—mulai dari robot industri, kendaraan otonom, hingga humanoid yang bekerja di layanan publik.


Satu Otak untuk Banyak Tubuh

Konsep utama dari Skild Brain adalah menciptakan "otak universal" yang bisa digunakan oleh berbagai bentuk robot, baik berkaki, beroda, maupun yang memiliki lengan manipulatif. Dengan arsitektur multimodal, model ini tidak hanya mengandalkan penglihatan atau sensor gerak saja, tetapi juga mampu memahami bahasa alami, merespons suara, serta membaca pola lingkungan secara real-time.

Menurut CEO Skild AI, Peter Chen, pendekatan mereka terinspirasi dari cara manusia belajar:

"Kita belajar dari pengalaman, bukan dari kode ulang. Kami ingin robot bisa belajar dari satu sama lain—apa yang dipelajari satu robot, bisa dimanfaatkan robot lain."


Pembelajaran Kolektif: Robot Bisa Saling Mengajari

Salah satu fitur paling menonjol dari Skild Brain adalah kemampuan berbagi pengalaman antar robot. Setiap robot yang menggunakan model ini akan mengunggah data pengalamannya ke dalam sistem pusat. Data tersebut kemudian digunakan untuk melatih ulang model, yang lantas didistribusikan kembali ke seluruh robot pengguna.

Misalnya, jika satu robot mempelajari cara mengatur ulang rak di gudang Amazon, robot lain yang bertugas di pabrik mobil dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk menangani tugas serupa seperti penyusunan komponen. Ini dikenal sebagai pendekatan learning at scale, sebuah fondasi penting untuk AI otonom yang benar-benar cerdas.


Kinerja di Dunia Nyata dan Simulasi

Untuk mencapai tingkat fleksibilitas tersebut, Skild Brain dilatih menggunakan jutaan jam simulasi robotik dari berbagai jenis platform, termasuk manipulasi objek, navigasi ruang, hingga interaksi sosial. Selain itu, Skild AI juga menggabungkan data fisik dari robot sungguhan, memastikan model tetap relevan dengan dinamika dunia nyata, seperti ketidaksempurnaan lantai atau perubahan pencahayaan.

Uji coba yang dilakukan pada bulan Juni 2025 menunjukkan hasil memukau: robot dengan Skild Brain dapat menyelesaikan tugas kompleks seperti merakit peralatan rumah tangga atau melayani tamu di hotel dengan tingkat kesalahan yang jauh lebih rendah dibandingkan sistem AI konvensional.


Dukungan Besar dari Raksasa Teknologi

Amazon melihat potensi besar dari model ini untuk meningkatkan efisiensi di seluruh rantai pasok dan gudang mereka yang luas. Dalam pernyataannya, perwakilan dari Amazon Robotics menyebutkan bahwa Skild Brain akan menjadi bagian dari roadmap otomatisasi penuh yang mereka targetkan pada 2030.

Sementara itu, SoftBank—yang selama ini dikenal sebagai investor utama di sektor robotika seperti Boston Dynamics—juga menunjukkan komitmen jangka panjang. Mereka berencana memperkenalkan Skild Brain dalam lini robot layanan mereka seperti Pepper dan Whiz.


Ancaman atau Masa Depan?

Meski teknologi ini sangat menjanjikan, tidak sedikit yang menyuarakan kekhawatiran. Para pemerhati etika AI memperingatkan bahwa kemampuan pembelajaran kolektif juga membuka potensi penyalahgunaan jika modelnya jatuh ke tangan yang salah. Bayangkan robot layanan yang belajar dari interaksi kasar atau berbahaya, lalu menyalurkan pengetahuan itu ke sistem global.

Sebagai jawaban atas isu tersebut, Skild AI menyatakan bahwa mereka menggunakan sistem pengawasan dan kurasi data ketat, serta menerapkan pembatasan berbasis konteks untuk menghindari transfer pengetahuan yang tidak sesuai.


Penutup: Menuju Era Robot Serbaguna

Hadirnya Skild Brain membuka peluang baru bagi industri robotika. Tidak lagi kita bicara tentang satu robot untuk satu tugas, melainkan satu kecerdasan umum untuk ribuan mesin. Dunia di mana robot bisa saling belajar, beradaptasi, dan berkembang secara kolektif kini bukan sekadar fiksi ilmiah.

Jika visi Skild AI berhasil diwujudkan secara penuh, maka masa depan yang didominasi oleh robot cerdas dan fleksibel akan segera tiba—dan kali ini, mereka semua akan punya satu otak yang sama.

Posting Komentar