Samsung Electronics kembali menunjukkan dominasinya di industri semikonduktor dengan mengamankan pesanan besar dari Tesla untuk memasok chip kecerdasan buatan (AI). Nilai kontrak yang dilaporkan mencapai sekitar 23 triliun won atau lebih dari Rp268 triliun, menjadikannya salah satu kesepakatan terbesar Samsung di sektor chip khusus sejauh ini.
Kolaborasi Strategis Dua Raksasa Teknologi
Kerja sama ini merupakan langkah strategis antara Samsung dan Tesla dalam mempercepat pengembangan teknologi kendaraan otonom dan sistem kecerdasan buatan berbasis deep learning. Chip yang dipesan Tesla akan diproduksi dengan teknologi fabrikasi 4 nanometer, salah satu proses manufaktur tercanggih Samsung saat ini.
Langkah ini sekaligus menjadi jawaban terhadap persaingan ketat di sektor semikonduktor AI, di mana perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, TSMC, dan Intel juga berlomba-lomba menyediakan solusi chip cerdas untuk kebutuhan mobilitas masa depan.
Fokus pada Kendaraan Listrik dan Autopilot
Tesla memanfaatkan chip tersebut untuk mendukung sistem Full Self-Driving (FSD), yang membutuhkan komputasi besar dan pemrosesan data real-time dari berbagai sensor kendaraan. Dengan meningkatnya ketergantungan pada AI untuk keputusan mengemudi, efisiensi dan kecepatan chip menjadi sangat penting.
Samsung akan memproduksi chip tersebut di fasilitasnya di Korea Selatan, dengan pengiriman awal dijadwalkan mulai tahun 2026. Hal ini diharapkan mendorong kemandirian teknologi Tesla dan memperkuat posisi Samsung sebagai mitra manufaktur semikonduktor kelas dunia.
Persaingan Global dalam Industri Chip AI
Kerja sama ini menjadi sinyal kuat bahwa AI adalah arena kompetitif baru dalam dunia otomotif. Tak hanya sekadar performa mesin atau desain, kini kendaraan cerdas bergantung pada kekuatan chip di balik layarnya. Tesla sendiri dikenal memiliki ambisi tinggi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan yang sepenuhnya otonom dan terhubung.
Samsung, yang sebelumnya fokus pada chip memori dan prosesor ponsel, kini memperluas pengaruhnya ke sektor AI dan otomotif dengan menggandeng klien premium seperti Tesla, Google, dan AMD.