Jakarta, 28 Juli 2025 – Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini. Meski begitu, rupiah perlahan menunjukkan usaha untuk bangkit di tengah kuatnya permintaan dolar dari pelaku pasar.
Dolar AS Stabil di Tengah Kekhawatiran Global
Dolar AS masih menjadi mata uang yang digemari oleh investor global, terutama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang belum mereda. Sentimen pasar saat ini masih condong ke arah instrumen yang lebih aman (safe haven), menjadikan dolar tetap kuat secara umum.
Sepanjang hari ini, dolar diperdagangkan stabil di kisaran Rp16.350 per USD, dengan fluktuasi ringan antara Rp16.330 hingga Rp16.390. Level ini menunjukkan bahwa meski tidak terjadi lonjakan drastis, dolar tetap berada di zona aman.
Rupiah Dapat Dukungan dari Dalam Negeri
Mata uang Garuda tampaknya mulai memperoleh dukungan dari beberapa faktor domestik. Arus masuk investasi portofolio serta sentimen positif dari pelaku pasar lokal sedikit banyak membantu meredam tekanan dolar. Selain itu, kebijakan fiskal pemerintah yang dinilai responsif terhadap tekanan global juga memberi keyakinan kepada pelaku usaha.
Bank Indonesia terus menekankan bahwa mereka akan menjaga stabilitas rupiah, dengan langkah intervensi di pasar valas dan obligasi jika diperlukan. Komitmen ini turut menenangkan pasar dan mencegah depresiasi berlebihan.
Outlook Jangka Pendek Masih Rentan
Meski ada sinyal penguatan, tantangan terhadap rupiah belum sepenuhnya hilang. Ancaman datang dari potensi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat jika data inflasi kembali meningkat. Jika ini terjadi, investor global cenderung menarik dananya dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, jika kondisi global mulai membaik dan dolar kehilangan daya tariknya, rupiah punya potensi untuk menguat lebih lanjut.
Penutup
Hari ini, pertempuran antara rupiah dan dolar berlangsung cukup ketat. Meskipun dolar tetap kuat, rupiah tidak tinggal diam. Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan sentimen domestik yang membaik, rupiah perlahan-lahan berusaha merebut kembali posisi yang lebih baik.
Namun, pelaku pasar harus tetap waspada. Kekuatan dolar yang ditopang ketidakpastian global masih bisa berubah arah kapan saja. Bagi pelaku ekspor-impor dan investor, pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar menjadi kunci pengambilan keputusan keuangan dalam beberapa hari ke depan.